Menjaga Ekosistem Laut, IMIP Rehabilitasi Terumbu Karang di Sombori

Tim CSR PT IMIP melakukan transplantasi terumbu karang di perairan Pulau Sombori, Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (25/10/2025). (ist)

MOROWALI, TEKAPE.co – Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian ekosistem laut, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melaksanakan program rehabilitasi terumbu karang di Pulau Sombori, Desa Mbokita, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan ini menggandeng Coral Triangle Center (CTC) dengan konsep rehabilitasi yang diawali dari pemetaan area terumbu karang berpotensi hingga perlindungan pada titik-titik pengembangan di kawasan Sombori.

Upaya tersebut mencakup zona konservasi, perikanan tangkap, dan ekowisata berkelanjutan.

Penanggung jawab kegiatan dari Departemen CSR PT IMIP, Adrian Sakti, menjelaskan bahwa setelah wilayah konservasi ditetapkan, pihaknya melakukan pemberdayaan masyarakat lokal.

Sebanyak 10 kader dari Pulau Sombori dilatih mengenai tata konservasi, dan 15 warga lainnya diberdayakan sebagai pemandu wisata lokal.

“Mereka dilatih agar mampu menjelaskan spot wisata bawah laut yang layak dikunjungi dan mendampingi wisatawan. Komunitas ini dibekali pengetahuan tentang pengelolaan ekowisata agar kelak bisa mandiri dan meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir Sombori,” ujar Adrian, Sabtu (25/10/2025).

Setelah pelatihan, dilaksanakan transplantasi terumbu karang yang dilanjutkan dengan monitoring rutin, setiap pekan oleh kader konservasi Desa Mbokita dan sebulan sekali oleh tim IMIP.

Kegiatan ini juga melibatkan Pemerintah Desa Mbokita dengan tujuan mendorong kunjungan wisata ke Pulau Sombori.

“Kami berharap kader konservasi bisa mandiri dan mampu mendukung ekonomi masyarakat setempat. Sombori kami pilih karena memiliki potensi besar untuk pengembangan terumbu karang,” lanjut Adrian.

Terumbu karang memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Upaya IMIP bersama CTC ini menjadi langkah nyata dalam mendukung kawasan konservasi Pulau Sombori yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, sekaligus meningkatkan biodiversitas bawah laut serta potensi penyerapan karbon dari ekosistem blue carbon.

“Perbaikan lingkungan menjadi fokus utama kami. Alasan paling mendasar adalah melestarikan alam. Kami tak ingin keindahan Sombori rusak hanya karena alasan ekonomi,” tegas Adrian.

Monitoring dan evaluasi program dilakukan secara intens, mencakup pengamatan kondisi terumbu karang, pencatatan keanekaragaman hayati, serta identifikasi potensi ancaman seperti pemutihan karang, pencemaran, dan praktik perikanan yang tidak ramah lingkungan.

Sebelumnya, PT IMIP juga telah memberikan bantuan perahu patroli konservasi bagi masyarakat Desa Mbokita.

Fasilitas tersebut dimanfaatkan sebagai sarana transportasi laut, perpustakaan terapung, dan wadah pemberdayaan UMKM pesisir.

Marine Conservation Advisor CTC, Marthen Welly, mengapresiasi sinergi yang terjalin antara pihaknya dengan PT IMIP.

“Kolaborasi ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memperbaiki ekosistem di zona konservasi Pulau Sombori. Jika kondisi laut membaik, tentu akan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara,” ungkap Marthen.

Sementara itu, Ikram, salah satu kader konservasi Sombori, menegaskan komitmen masyarakat untuk menjaga sumber daya alam di wilayah kepulauan mereka.

“Kami rutin melakukan kegiatan seperti pembersihan sampah laut dan pemantauan area konservasi. Pelatihan dari IMIP sangat membantu kami memahami pengelolaan ekosistem laut, sekaligus memberi peluang ekonomi baru lewat kegiatan wisata,” tutur Ikram.

Melalui langkah ini, IMIP berharap pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir dapat berjalan beriringan, menjadikan Sombori sebagai contoh nyata harmoni antara konservasi alam dan ekonomi berkelanjutan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *