PALOPO, TEKAPE.co – Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan (bullying), Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) menggelar sosialisasi anti-bullying.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di sejumlah sekolah di Kabupaten Luwu Utara dan Kota Palopo. Kegiatan ini berlangsung pada 5–11 Februari 2025 di SMAN 5 Luwu Utara, SMAN 4 Luwu Utara, dan SMKN 4 Kota Palopo.
Sosialisasi ini mengusung tema “Say No to Bullying: Wujudkan Sekolah Unggul Bebas Perundungan” dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa, guru, dan tenaga kependidikan mengenai bahaya bullying serta upaya pencegahannya. Dalam kegiatan ini, Tim PKM UNCP memberikan edukasi terkait berbagai bentuk perundungan, dampak psikologis yang ditimbulkan, serta langkah-langkah konkret dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman.
Ketua Program Studi PPKn UNCP, Jusrianto, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian akademisi dalam menghadapi fenomena sosial yang masih sering terjadi di dunia pendidikan.
“Kami berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada siswa dan tenaga pendidik mengenai pentingnya mencegah serta menanggulangi tindakan bullying di sekolah,” ujarnya.
Kepala SMAN 5 Luwu Utara, Dr. H. Herianto, S.Pd., M.Pd., menyambut baik kegiatan ini dan menilai bahwa sosialisasi tersebut memberikan manfaat besar bagi siswa maupun tenaga pendidik.
“Kegiatan ini memberikan wawasan baru kepada siswa tentang bahaya bullying. Sementara bagi tenaga pendidik, ini menjadi tambahan pengetahuan dalam mengidentifikasi serta mengatasi bullying di lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Menariknya, kegiatan PKM ini tidak hanya melibatkan dosen dari Prodi PPKn UNCP, tetapi juga dosen dari tiga fakultas lainnya, yakni Fakultas Teknik dan Komputer (FTKOM), Fakultas Sains (FSains), serta Fakultas Pertanian (Faperta). Kolaborasi lintas fakultas ini diharapkan dapat memperkaya perspektif dalam upaya pencegahan bullying dengan pendekatan yang lebih komprehensif.
Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun budaya anti-bullying di lingkungan pendidikan. Ke depan, Tim PKM UNCP berencana mengadakan program lanjutan, seperti pembentukan duta anti-bullying di sekolah serta kampanye kesadaran sosial terkait perundungan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara positif.(*)












